Forexindo.com - Jakarta, Output manufaktur Jepang merendah semenjak Maret 2011, karena pengeluaran konsumen melemah setelah kenaikan pajak penjualan yang berlangsung pada bulan April.
Produksi industri dalam ekonomi terbesar ketiga dunia turun 3,3% di Juni dibandingkan dengan penurunan yang diperkirakan oleh 1,2%, sedangkan produksi meningkat 0,7% sebelumnya.
Pada catatan tahunan, produksi industri melompat 3,2% kurang dari perkiraan rata-rata sebesar 5,1%, sementara itu sebelumnya 0,1%.
Selain itu, penurunan output manufaktur datang bersama dengan penurunan ekspor, meskipun yen Jepang kehilangan 18% tahun lalu terhadap dolar Amerika. Ini juga disertai dengan melihat penurunan pengeluaran dan domestik permintaan konsumen, yang membuat ekonomi Jepang kehilangan kekuatan untuk mendorong menuju pemulihan.
Pemotongan pengeluaran juga menyebabkan penjualan ritel yang jatuh di bawah perkiraan pada bulan Juni karena kehilangan 7% antara bulan April dan Juni. Perlambatan dalam kegiatan ekonomi sebab dari rumitnya Perdana Menteri Shinzo Abe memberikan rencana untuk menaikkan pajak penjualan sampai 10% dari 8% pada tahun 2015, mencatat bahwa Menteri Taro Aso mengatakan bahwa pemerintah dapat membuat keputusan pada akhir tahun ini Apakah untuk menaikkan pajak penjualan.
Data hari ini menunjukkan produksi menurun di sebagian sektor, dari peralatan transportasi yang mencakup mobil jatuh 3,4% pada bulan Juni, sementara output dari desktop komputer dan ponsel juga menurun 9%.
Selengkapnya...
Produksi industri dalam ekonomi terbesar ketiga dunia turun 3,3% di Juni dibandingkan dengan penurunan yang diperkirakan oleh 1,2%, sedangkan produksi meningkat 0,7% sebelumnya.
Pada catatan tahunan, produksi industri melompat 3,2% kurang dari perkiraan rata-rata sebesar 5,1%, sementara itu sebelumnya 0,1%.
Selain itu, penurunan output manufaktur datang bersama dengan penurunan ekspor, meskipun yen Jepang kehilangan 18% tahun lalu terhadap dolar Amerika. Ini juga disertai dengan melihat penurunan pengeluaran dan domestik permintaan konsumen, yang membuat ekonomi Jepang kehilangan kekuatan untuk mendorong menuju pemulihan.
Pemotongan pengeluaran juga menyebabkan penjualan ritel yang jatuh di bawah perkiraan pada bulan Juni karena kehilangan 7% antara bulan April dan Juni. Perlambatan dalam kegiatan ekonomi sebab dari rumitnya Perdana Menteri Shinzo Abe memberikan rencana untuk menaikkan pajak penjualan sampai 10% dari 8% pada tahun 2015, mencatat bahwa Menteri Taro Aso mengatakan bahwa pemerintah dapat membuat keputusan pada akhir tahun ini Apakah untuk menaikkan pajak penjualan.
Data hari ini menunjukkan produksi menurun di sebagian sektor, dari peralatan transportasi yang mencakup mobil jatuh 3,4% pada bulan Juni, sementara output dari desktop komputer dan ponsel juga menurun 9%.
Selengkapnya...
0 commentaires:
Enregistrer un commentaire