Forexindo.com - Jakarta, Reserve Bank of Australia merilis hasil dari rapat minutes, bank memutuskan untuk menjaga tingkat bunga pada tingkat yang rendah 2,50%.
Pembuat kebijakan moneter menyatakan mereka melihat 'jatuhnya subtansi' dalam investasi sektor pertambangan dalam periode mendatang. Ini berarti bahwa pertumbuhan masih di bawah tingkat normal selama beberapa waktu, tercatat juga ekspor juga tidak memberikan dukungan terhadap perekonomian.
RBA kembali putuskan nilai tukar tetap tinggi dengan standar sebelumnya, mencatat bahwa Aussie diperdagangkan pada 0.9385 sebelum rilis data hari ini, dan kemudian itu melompat ke 0.9395 setelah berita.
Pembuat kebijakan moneter Australia mengatakan mereka mengharapkan tingkat bunga tetap stabil dalam beberapa waktu mendatang, sementara inflasi diantisipasi di antara 2% dan 3%. RBA juga dinyatakan sebelumnya bahwa pertumbuhan China melambat tahun ini, yang akan mempengaruhi kinerja ekonomi Australia, mencatat bahwa Cina adalah mitra dagang utama Australia, sehingga penurunan ekspor yang normal untuk dilihat.
Hal ini penting untuk menyebutkan bahwa bank sentral di bulan lalu sulit untuk mengukur berapa banyak biaya pinjaman rendah yang dapat mengimbangi penurunan investasi pertambangan dan ketatnya kebijakan fiskal, mengingat bahwa dolar Australia tidak memberikan bantuan yang diperlukan untuk menyeimbangkan pertumbuhan.
Selengkapnya...
Pembuat kebijakan moneter menyatakan mereka melihat 'jatuhnya subtansi' dalam investasi sektor pertambangan dalam periode mendatang. Ini berarti bahwa pertumbuhan masih di bawah tingkat normal selama beberapa waktu, tercatat juga ekspor juga tidak memberikan dukungan terhadap perekonomian.
RBA kembali putuskan nilai tukar tetap tinggi dengan standar sebelumnya, mencatat bahwa Aussie diperdagangkan pada 0.9385 sebelum rilis data hari ini, dan kemudian itu melompat ke 0.9395 setelah berita.
Pembuat kebijakan moneter Australia mengatakan mereka mengharapkan tingkat bunga tetap stabil dalam beberapa waktu mendatang, sementara inflasi diantisipasi di antara 2% dan 3%. RBA juga dinyatakan sebelumnya bahwa pertumbuhan China melambat tahun ini, yang akan mempengaruhi kinerja ekonomi Australia, mencatat bahwa Cina adalah mitra dagang utama Australia, sehingga penurunan ekspor yang normal untuk dilihat.
Hal ini penting untuk menyebutkan bahwa bank sentral di bulan lalu sulit untuk mengukur berapa banyak biaya pinjaman rendah yang dapat mengimbangi penurunan investasi pertambangan dan ketatnya kebijakan fiskal, mengingat bahwa dolar Australia tidak memberikan bantuan yang diperlukan untuk menyeimbangkan pertumbuhan.
Selengkapnya...
0 commentaires:
Enregistrer un commentaire